Sunday, January 20, 2013

Dampak Penggunaan Bahasa Alay Pada Remaja Indonesia


Dampak Penggunaan Bahasa Alay pada Remaja Indonesia

Bahasa adalah kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaksis untuk membentuk  kalimat yang memiliki arti. Bahasa merupakan alat yang sangat tidak memadai untuk berpikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat (C.P.F.Lecoutere, L. Grootaers). Munculnya bahasa alay merupakan ancaman yang cukup serius pada penggunaan bahasa lisan dan tulis. Terkadang penggunaan bahasa lisan tidak terlalu disorot, karena merupakan bahasa percakapan sehari-hari, meski demikian pada situasi formal penggunaan bahasa lisan yang kurang baik akan menimbulkan kesan kurang baik pada penggunanya. 
Munculnya SMS (Short Message Service) dirasa menjadi cikal munculnya bahasa tulis yang menyimpang. Bermula dari kata-kata yang disingkat, akhirnya menimbulkan singkatan kata yang menyimpang dari kata yang dimaksud. Munculnya jejaring sosialseperti friendster, facebook, dan twitter, mendorong kian maraknya penggunaan  bahasa alay di Indonesia, karena dari jejaring sosial tersebut juga muncul kosakata baru.

Ini adalah gambaran tentang  bahasa tulis yang sedang menjadi tren pada remaja Indonesia :

1.      Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: 4ku ciNT4 5 K4moe (Aku cinta kamu).

2.      Kapitalisasi yang sangat berantakan. Contoh: IH kAmOE JaHAddd (ih kamu jahat).

3.      Menambahkan “x” atau “z” pada akhiran kata atau mengganti beberapa huruf seperti “s” dengan dua huruf tersebut dan menyelipkan huruf-huruf yang tidak perlu serta merusak EYD atau setidaknya bahasa yang masih bisa dibaca. Mengganti huruf “s” dengan “c” sehingga seperti balita berbicara. Contoh:, “xory ya, becok aQ gx bica ikut”.

4.      menggunakan singkatan-singkata kata : semangka (semangat kaka), stw (santai wae), otw ( on the way)

5.      mengubah huruf vokal atau konsonan  menjadi kata yang bernada lebih  rendah : semangat – cemungud.

6.      Menganti huruf dengan angka maupun tanda-tanda dalam bacaan. Contoh huruf
 i diganti !/1 (pap!),


Penggunaan bahasa alay dalam kehidupan sehari – hari ini mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut ini :
1.      Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.

2.      Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

3.      Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4.      Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.

5.      Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.”


Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.

Melihat dampak yang cukup mencengangkan ini apa yang sebaiknya dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan bahasa alay ini?

Ø  Yang pertama, sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia di sekolah lebih menekankan lagi bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.

Ø  Yang kedua, pada saat berkomunikasi kita harus bisa membedakan dengan siapa kita berbicara, pada situasi formal atau nonformal. Dengan ini kita bisa menyeimbangkan penggunaan bahasa dengan baik agar bahasa alay tidak mendominasi kosakata yang kita miliki.

Ø  Yang ketiga, mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat dengan tulisan yang aneh. Seperti  singkatan kata yang menjadi “yg”dan bukan “yank”, disamping mudah membacanya akan lebih efisien waktu dan tidak membuat si penerima pesan merasa kebingungan membaca tulisan kita.

Ø  Yang keempat, banyak membaca tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya di dalam buku tersebut terdapat tulisan yang formalitas dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Misalnya  wacana, berita, ataupun informasi dalam surat kabar.

Ø  Yang kelima, sebaiknya kita rajin membaca KBBI, karena banyak kosakata bahasa Indonesia yang sudah banyak dilupakan. Ini adalah salah satu wujud  bangga terhadap bahasa kita.



sumber : http://unik-aneh.lintas.me/go/menyerap.blogspot.com/dampak-penggunaan-bahasa-alay-pada-remaja-indonesia/

0 comments:

Post a Comment

 
;